Selasa, 21 September 2010

Ganyang Malaysia

Munculnya istilah ini diawali oleh peristiwa demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur17 September 1963, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, dan menginjak-injak lambang negara Garuda Pancasila, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. dan memproklamirkan  gerakan "Ganyang Malaysia"

Seperti diketahui  pada 1961 , Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Kalimantan merupakan salah satu  provinsi di Indonesia, terletak di selatan Kalimantan. Di utara adalah Kerajaan Brunai dan dua koloni Inggris Serawak dan Borneo utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian  penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malayaa,  dengan membentuk.Federasi Malaysia.
Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; karena  Malaysia hanyalah sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia. Filipina  juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan daerah itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan sulu.
Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunai , ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurka dari singapura. Pada 16 Desember , Komando Timur Jauh Inggris (British far eastern command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.
Sebenarnya Filipina dan Indonesia  setuju untuk menerima pembentukan federasi Malaysia apabila mayoritas di daerah yang hendak dilakukan dekolonial memilihnya dalam sebuah  reforandom yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada  16 September, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian Manila Accord yang dilanggar dan sebagai bukti kolonialisme dan imperialisme Inggris.
Maka Sejak demonstran anti -Indonesia melakukan Penghinaan terhadap Presiden Soekarno dan menginjak-injak Lambang Negara Burung Garuda maka pada tanggal 20 Januari 1963 Menlu Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan dengan malaysia.Presiden Soekarno murka dan memproklamirkan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah,berikut ini :
Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.

Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.

Yoo...ayoo... kita... Ganjang...
Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!

Soekarno.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar